Di zaman modern ini, sudah ada standar bernama Unicode untuk merepresentasikan huruf-huruf pada berbagai macam bahasa di dunia. Jadi dengan memanfaatkan Unicode, suatu program komputer modern bisa dengan mudah menampilkan huruf Yunani, katakana, dan huruf Arab secara bersamaan misalnya.
Namun dulu teknologi komputer sangatlah terbatas. Oleh sebab itu, program-program lama tidak bisa secara bersamaan menampilkan huruf Arab dan katakana misalnya. Kalau di sistem operasinya diatur agar mendukung bahasa Arab, maka program-program yang ingin menampilkan bahasa Jepang tidak bisa jalan dengan baik, dan begitu juga sebaliknya.
Contoh masalah
Inilah beberapa contoh masalah yang bisa muncul pada program-program non-Unicode tersebut. Yang pertama, programnya tidak mau jalan sama sekali. Mungkin jalan sekilas, menampilkan pesan eror fatal, dan keluar. Sebagai bonus, kalau pesan erornya dalam bahasa Jepang maka yang keluar adalah mojibake. Ini contohnya pada Wolf RPG Editor:
Kedua, mungkin programnya bisa jalan tapi huruf Jepangnya menjadi mojibake. Ini contohnya, suatu ebook bergambar mengenai Legenda Tangkuban Perahu (perhatikan huruf Jepang di bagian bawahnya):
Apapun masalahnya, tentunya programnya jadi tidak bisa dinikmati.
Penyebab
Komputer-komputer Windows XP di Indonesia biasanya menggunakan setting default, yaitu agar menginterpretasikan program-program “kuno” tersebut sebagai program berbahasa Inggris. Oleh karenanya, kalau kita mencoba menjalankan program Jepang non-Unicode, program tersebut tidak bisa jalan dengan baik.
Jadi kalau kamu mendapatkan masalah saat mencoba menjalankan program berbahasa Jepang yang didapat dari Internet misalnya, ikuti panduan di tutorial ini.
Persiapan
PENTING: Ikuti langkah di sini sebelum maju ke bagian berikutnya!
Pertama kamu harus menginstall font bahasa Jepang.
Lalu install IME agar kamu bisa menulis bahasa Jepang. Saya rasa langkah kedua ini sebetulnya opsional, tapi alangkah baiknya kalau kita bisa sekalian memasukkan nama Jepang ke game RPG Jepang yang kamu download, misalnya.
Langkah-langkah untuk mengubah settingnya
Kalau persiapan di atas sudah dilakukan, setting berikutnya sangatlah sederhana. Pergi ke “Control Panel”, buka “Regional and Language Options” (ganti ke “Classic View” kalau susah mencarinya), lalu masuk tab “Advanced”. Kamu akan mendapati window berikut:
Tinggal ganti saja pilihan di drop down dari “English (United States)” (atau apapun yang diset di situ) menjadi “Japanese”. Setelahnya pilih “OK”. Kalau diminta memasukkan CD windows, tinggal ikuti petunjuknya saja. Tapi ada kemungkinan file-file yang diperlukan sudah ada di hard disk sehingga Windows hanya akan menanyakan apakah mau menggunakan file yang sudah di hard disk (tentunya pilih iya). Terakhir nanti akan diminta restart.
Hasil
Hasilnya, program yang tadinya tidak mau jalan akan bisa jalan! Perhatikan Wolf RPG Editor misalnya (bonus buat yang bisa baca menunya, ayo tulis di komentar):
Lalu program yang tadinya jalan dengan mojibake sekarang akan bisa jalan dengan huruf Jepang yang ditampilkan sempurna. Perhatikan saja ebook Tangkuban Perahu tadi misalnya:
Hmm… Sepertinya saya mendengar teriakan hore…
Efek samping
Ada efek sampingnya? Iya, tapi tidak terlalu buruk. Dan lagipula setting di Control Panelnya bisa kamu kembalikan kapanpun.
Efek samping pertama berkaitan dengan mata uang Jepang. Dengan teknologi zaman dahulu, jumlah huruf “umum” yang bisa ditampilkan sangatlah terbatas. Nah dulu orang yang merancang teknologinya (entah siapa) beranggapan bahwa simbol yen (¥) bagi orang Jepang lebih penting dari simbol backslash (\). Oleh karenanya pada program-program Jepang non-Unicode, kode karakter untuk backslash akan digambar sebagai yen. Kalau kamu menekan tombol backslash di keyboard maka dia akan digambar sebagai yen. Lihat efeknya pada beberapa program misal Explorer:
Aneh kan? Tapi jangan terlalu panik karena itu hanya masalah penggambaran di program yang bersangkutan. Pada dasarnya secara internal tidak ada yang berubah. Jadi misalnya kamu copy-paste alamat di Explorer tadi ke program seperti Notepad, dia akan secara benar digambar sebagai backslash lagi.
Ini kesalahan desain yang ada dari entah kapan, jadi di otak orang Jepang simbol yen sudah sama seperti simbol backslash kalau berurusan dengan komputer. Kamu juga harus mulai menganggap mereka sama (setelah bertahun-tahun saya sendiri akhirnya terbiasa haha).
Berikutnya belum tentu efek samping yang buruk. Tapi yang pasti, ada program-program tertentu yang menggunakan setting di Control Panel tadi untuk menentukan bahasanya. Contohnya adalah program gambar Inkscape. Kalau settingan di Control Panel tadi kita set ke Japanese, maka secara otomatis Inkscape akan menggunakan antarmuka berbahasa Jepang. Pada kasus seperti ini, konsultasikan dokumentasi program masing-masing untuk mengubahnya kembali menjadi bahasa Inggris misalnya.
Penutup
Dengan mengubah settingan Control Panel seperti yang dijelaskan di artikel ini, kamu akan mendapat keuntungan berikut:
- Program Jepang non-Unicode bisa berjalan
- Kamu bisa mengaktifkan IME di command prompt (kalau tidak tahu command prompt, abaikan informasi ini )
Efek sampingnya:
- Di beberapa program backslash akan tergambar sebagai yen
- Beberapa program yang melakukan deteksi bahasa otomatis akan menampilkan antarmuka bahasa Jepang
Yang pasti, antarmuka Windowsnya sendiri tidak akan berubah jadi jangan khawatir (cara mengubah antarmuka Windows XP bahasa Inggris menjadi Jepang akan dibahas lain waktu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar